بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Jumat, 18 Oktober 2013

TAIDO


Pertandingan Taido
Taido(躰道) adalah seni beladir dari Jepang yang didirikan oleh Seiken Shukumine pada 1965. Nama "Taido" berarti "caranya tubuh dan jiwa" (internal dan eksternal). Taido punya sisilah di karate Okinawa. Pertama Seiken Shukumine mendirikan Genseiryu karate pada 1950-an, tetapi pada tahun 1960-an beliau menemukan bahwa aliran bela diri beliau sudah jauh menyimpang dari karate, dengan demikian beliau mendirikan aliran bela diri baru dangan nama Taido


Teknik Dasar

Taido memiliki lima bentuk teknik dasar yaitu:
Sen-tai
Tehnik-tehnik yang termasuk di bentuk ini mencangkup gerakan-gerakan yang menggunakan rotasi vertikal tubuh petarung untuk menghasilkan tenaga serang.
Un-tai
Bentuk ini mencakup tehnik-tehnik gerakan yang menggunakan berat tubuh petarung untuk menghasilkan tenaga serang, dengan cara menghentakkan kaki atau melompat
Hen-tai
Bentuk ini mempergunakan perubahan momentum yang dihasilkan oleh perubahan sumbu tubuh untuk menghasilkan tenaga serang, bentuk ini banyak digunakan untuk menyerang sekaligus menghindar dari serangan lawan.
Nen-tai
Bentuk ini mempergunakan rotasi horizontal tubuh petarung untuk menghasilkan tenaga serang.
Ten-tai
Bentuk ini menggunakan gerakan-gerakan akrobatik untuk menembus pertahanan lawan dan sekaligus menghasilkan tenaga serang. Back fliproll dan back spring adalah contoh dari gerakan-gerakan yang digunakan dalam bentuk ini.

Filosofi

  1. Moto Taido adalah "menyerang sekaligus bertahan". Tidak seperti cabang-cabang bela diri lainnya, Taido lebih mementingkan "evasion" (menghindari serangan) sedangkan tangkisan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir. Ide ini didasarkan pada kenyataan dimana pada pertarungan sesungguhnya, perbedaan berat tubuh antara petarung bisa melebihi 20 kg, sedangkan dengan perbedaan sebesar 10 kg saja tangkisan sudah tidak dianjurkan untuk digunakan.
  2. Menyerang dari sudut yang berbeda. Taido tidak menganjurkan serang langsung dari depan, melainkan memilih untuk menyerang bagian tubuh lawan yang tidak dijaga. Untuk mencapai tujuan ini, petarung taido tidak diam di satu tempat tetapi selalu bergerak memutari lawannya. Selain untuk mencari titik lemah lawan, tujuan dari gerakan memutar ini adalah untuk menyembunyikan gerakan tiba-tiba yang dapet diidentifikasikan lawan sebagai awal dari serangan.
  3.  

Pertandingan

Ada lima kategori yang dipertandingkan di taido yaitu:
Hokei
Adalah rangkaian tehnik yang sudah dijadikan standar, kedudukan hokei di taido dapat disamakan dengan kedudukan Kata di karate.
Dantai-hokei
Mempertandingkan hokei yang dilakukan per tim, tim ini biasanya terdiri dari lima personel.
Tenkai
Kategori ini adalah pertandingan yang hanya dapat ditemukan di Taido. Tiap tim terdiri dari enam orang petarung, dan enam orang ini akan merangkai sebuah koreografi bela diri lima lawan satu. Pemeran utama di koreografi ini akan mengalahkan lima orang lainnya dalam waktu 30 detik. Kategori ini biasanya sangatlah spektakuler layaknya adegan film action bela diri.
Jissen
arti kata jissen adalah "pertarungan sesungguhnya" dengan demikian kategori ini dapat pula disamakan dengan sparring. Perbedaan taido dengan cabang bela diri lain dapat dilihat dari pertandingan ini. Karena lain dari bela diri yang lain, Taido tidak memiliki pembagian kelas berdasarkan berat tubuh, dan tidak juga menggunakan pelindung tubuh. Di kategori ini pula para petarung diuji dalam hal pengontrolan tehnik mereka, petarung diwajibkan untuk memukul lawan mereka menggunakan tehnik yang sempurna dengan kecepatan penuh namun secara terkontrol, mereka dilarang mencederai lawan mereka.
Dantai-jissen
ini adalah pertarungan lima lawan lima, dan tim yang berhasil mendapatkan 3 kemenangan akan maju ke babak selanjutnya.
Readmore →

SUMO

Asashoryu fight Jan08.JPGSumo (相撲 sumō) adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian dalam lingkaran. Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.
Sumo adalah olahraga asli Jepang dan sudah dipertandingkan sejak berabad-abad yang lalu. Di beberapa negara tetangga Jepang seperti Mongolia dan Korea juga terdapat olahraga gulat tradisional yang mirip-mirip dengan sumo.
Sumo memiliki berbagai upacara dan tradisi unik seperti menyebarkan garam sepanjang pertandingan untuk mengusir bala.


Penentuan pemenang

Pemenang pertandingan ditentukan berdasarkan dua peraturan sederhana:
  1. Pegulat yang lebih dulu menyentuh tanah dengan bagian badan selain telapak kaki adalah pegulat yang kalah.
  2. Pegulat yang lebih dulu menginjak tanah di luar lingkaran adalah pegulat yang kalah.
Pada kesempatan yang jarang terjadi, pegulat yang kebetulan menyentuh tanah lebih dulu ada kemungkinkan dimenangkan oleh wasit dengan syarat kedua pegulat menyentuh tanah pada sekitar saat yang bersamaan dan pegulat yang baru menyentuh tanah kemudian dianggap tidak ada harapan  untuk memenangkan pertandingan dari pegulat lawan yang lebih kuat. Pegulat yang kalah dalam kesempatan ini disebut shinitai (orang mati).
Selain itu, ada beberapa peraturan lagi yang bisa dipakai untuk menentukan pemenang. Pegulat yang menggunakan teknik yang tidak sah (kinjite) secara otomatis dinyatakan kalah. Pegulat dengan mawashi (sabuk yang juga berfungsi sebagai celana) yang lepas sewaktu bertanding juga dinyatakan kalah. Pegulat yang tidak muncul sewaktu tiba gilirannya untuk bertanding juga dinyatakan kalah secara fusenpai. Setelah salah seorang pegulat dinyatakan sebagai pemenang, juri (gyoji) yang berada di luar ring mengumumkan kimarite (teknik yang digunakan oleh pegulat yang menang).
Pertandingan sumo selalu didahului oleh ritual yang panjang, walaupun pertandingannya sendiri sering hanya berlangsung beberapa detik. Pegulat yang kalah kuat bisa cepat sekali terdorong keluar dari lingkaran atau terjatuh, sedangkan pertandingan yang seimbang bisa berlangsung sampai beberapa menit. Pegulat sumo yang mempunyai lingkar perut besar dan tubuh yang gemuk mempunyai kemungkinan besar untuk menang, walaupun kadang-kadang pegulat yang lebih kecil tapi memiliki teknik luar biasa bisa mengalahkan pegulat yang lebih gemuk.




Ring sumo (dohyō)


Dohyō pada turnamen sumo di Osaka
Pertandingan sumo berlangsung di atas ring bernama dohyō (土俵) yang dibuat dari campuran tanah liat yang dikeraskan dengan pasir yang disebarkan di atasnya. Dohyō dibongkar setelah pertandingan selesai dan dohyō yang baru harus selalu dibangun untuk setiap turnamen. Pembangunan dohyō untuk keperluan turnamen atau latihan menjadi tanggung jawab penyelenggara (yobidashi).
Lingkaran tempat pertandingan berlangsung mempunyai diameter 4,55 meter dan dikelilingi oleh karung beras yang disebut tawara (俵). Ukuran karung beras sekitar 1/3 ukuran karung beras standar yang sebagian dipendam di dalam tanah liat yang membentuk gundukan dohyō. Sedikit di luar lingkaran diletakkan empat buah tawara yang di zaman dulu dimaksudkan untuk menyerap air hujan sewaktu turnamen sumo masih diselenggarakan di tempat terbuka.
Di tengah-tengah lingkaran terdapat dua garis putih yang disebut shikiri-sen (仕切り線). Kedua pegulat (rikishi) yang bertarung harus berada di belakang garis shikiri-sen sebelum pertandingan dimulai.
Bagian luar sekeliling lingkaran disebut janome yang dilapisi pasir halus untuk membentuk permukaan yang mulus. Pegulat yang terdorong ke luar lingkaran atau terjatuh pasti menimbulkan tanda pada permukaan janome akibat terkena injakan kaki atau anggota tubuh yang lain. Yobidashi harus memastikan permukaan janome berada dalam keadaan mulus sebelum pertandingan yang lain dimulai.



Asal-usul sumo

Pertandingan sumo di zaman Edo
Sama halnya seperti berbagai jenis olahraga gulat yang ada di seluruh dunia, sumo sudah dikenal di Jepang sejak zaman  prasejarah. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai. Sumo dalam bentuk yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan "sumo" di zaman dulu. Pegulat sering bertarung sampai mati karena jumlah peraturan yang ada masih sedikit.
Penguasa Jepang di abad ke-16 yang bernama Oda Nobunaga sering menyelenggarakan turnamen sumo. Bentuk ring sumo seperti yang dikenal sekarang ini berasal dari zaman Oda Nobunaga. Dibandingkan dengan mawashi pada zaman sekarang yang dibuat dari kain bagus yang kaku, pegulat sumo di masa Oda Nobunaga masih memakai penutup tubuh bagian bawah dari kain kasar yang longgar. Di zaman Edo, pegulat sumo bertanding dengan mengenakan mawashi bermotif indah dan gagah yang disebut kesho mawashi. Di zaman sekarang kesho mawashi hanya dikenakan pegulat sumo pada saat berparade di atas dohyō di awal pembukaan turnamen.
Sumo sering dikaitkan dengan ritual dalam agama Shinto. Sampai sekarang ini, di beberapa kuil Shinto masih diselenggarakan pertarungan antara pegulat sumo dengan Kami.

Pegulat sumo profesional

Pegulat sumo berparade di atas dohyō mengelilingi gyoji (wasit) dalam upacara sebelum pertandingan
Pertunjukan hiburan yang menampilkan pertandingan pegulat sumo profesional (大相撲 Ōzumō) sudah dimulai sejak zaman Edo. Pegulat sumo pada masa itu konon berasal dari samurai atau ronin yang membutuhkan sumber penghasilan alternatif.
Di zaman sekarang, pegulat sumo profesional diatur oleh Asosiasi Sumo Jepang (Nihon Sumō Kyōkai). Anggota asosiasi terdiri dari Oyakata yang semuanya merupakan mantan pegulat sumo. Oyakata adalah pimpinan pusat latihan (heya) tempat bernaung para pegulat sumo profesional. Peraturan asosiasi menetapkan bahwa perekrutan calon dan pelatihan pegulat sumo hanya berhak dilakukan oleh Oyakata. Di Jepang saat ini terdapat sekitar 54 pusat latihan sumo (heya) tempat bernaung sekitar 700 pegulat sumo.
Sumo mempunyai sistem peringkat yang sangat terinci berdasarkan prestasi dalam pertandingan. Sistem peringkat dalam sumo sudah digunakan beratus-ratus tahun sejak zaman Edo. Peringkat pegulat bisa naik atau bisa turun bergantung pada hasil pertandingan yang diikuti. Banzuke adalah nama untuk peringkat pegulat sumo yang diterbitkan 2 minggu sebelum turnamen sumo dibuka.
Peringkat pegulat sumo terdiri dari: Makuuchi (dengan jumlah tetap 42 pegulat), Juryo (dengan jumlah tetap 28 pegulat), Makushita (dengan jumlah tetap 120 pegulat), Sandanme (dengan jumlah tetap 200 pegulat), Jonidan (sekitar 230 pegulat), dan Jonokuchi (sekitar 80 pegulat). Pegulat sumo yang baru direkrut terdaftar dalam peringkat paling bawah (Jonokuchi) dan dapat naik peringkat secara perlahan-lahan ke peringkat Makuuchi bila berprestasi.

Banzuke (daftar peringkat pegulat sumo)
Pegulat yang digolongkan dalam dua peringkat paling atas (Makuchi dan Juryo) disebut sekitori dan hanya pegulat peringkat sekitori yang berhak mendapat gaji. Pegulat peringkat bawah dianggap sebagai pegulat magang dan hanya menerima uang saku sekadarnya sebagai imbalan melakukan berbagai macam pekerjaan di pusat latihan. Pegulat sumo baru yang diambil dari juara turnamen antar universitas ada kalanya mendapat perlakuan istimewa dan dimasukkan ke dalam peringkat Makushita dan bukan peringkat Jonokuchi.
Peringkat Makuuchi yang merupakan peringkat teratas dibagi-bagi lagi menjadi berbagai golongan pegulat. Mayoritas pegulat berada dalam golongan Maegashira dan diberi peringkat berdasarkan nomor urut 1 sampai 16 atau 17. Setiap peringkat dibagi menjadi dua kubu: kubu Timur dan kubu Barat. Kubu Timur dianggap lebih prestisius dari kubu Barat, sehingga kedudukan pegulat berperingkat Maegashira-2-Timur berada di atas pegulat berperingkat Maegashira-2-Barat. Di atas kelas Maegashira terdapat kelompok para juara atau pemegang gelar yang disebut golongan sanyaku yang secara berturut-turut disebut komushubi, sakiwake, ozeki, hingga peringkat paling atas yang disebut yokozuna.
Yokozuna atau juara umum adalah pegulat sumo yang tampil secara reguler di dalam turnamen dan memenangkan juara divisi teratas di akhir turnamen. Kriteria agar pegulat bisa naik peringkat juga sangat ketat. Seorang ozeki harus menjadi juara dua turnamen secara berturut-turut (atau yang setara) agar bisa dinaikkan peringkatnya menjadi yokozuna. Keputusan akhir dalam menaikkan peringkat pegulat sumo berada di tangan asosiasi. Seorang ozeki juga bisa dinaikkan peringkatnya secara istimewa dengan persyaratan menang sebanyak 33 kali melawan sekiwake atau komusubi dalam 3 turnamen terakhir.
Musashimaru dan pasangan Takanohana - Wakanohana III yang merupakan satu-satunya pasangan kakak beradik yang pernah mencapai posisi puncak sebagai yokozuna. Chiyonofuji adalah yokozuna yang mengundurkan diri pada awal tahun 1990-an setelah memenangkan 31 turnamen. Kemenangan Chiyonofuji dalam 31 turnamen merupakan prestasi luar biasa karena setara dengan jumlah kemenangan dua orang yokozuna (Akebono dan Takanohana) yang dijadikan satu. Pegulat yang sudah menjadi yokozuna tidak bisa lagi diturunkan peringkatnya dan hanya diharapkan untuk mundur kalau prestasinya tidak bisa lagi memenuhi standar seorang yokozuna.
Pegulat sumo menggunakan nama alias yang disebut shikona (しこ名) yang mungkin ada hubungannya atau tidak berhubungan sama sekali dengan nama asli pegulat. Pegulat sumo biasanya tidak mempunyai pilihan banyak dalam memilih shikona karena nama biasanya sudah dipersiapkan sebelumnya oleh pelatih, oyakata, atau perusahaan yang menjadi sponsor. Di dalam perjalanan kariernya, pegulat sumo bisa saja beberapa kali berganti shikona.
Turnamen sumo profesional hanya diselenggarakan di Jepang walaupun pegulat sumo profesional sebagian besar berasal dari luar negeri. Takamiyama, Konishiki dan Akebono adalah nama tiga orang pegulat sumo profesional kelahiran Hawaii yang sukses di Jepang. Takamiyama adalah orang asing pertama yang berhasil menjadi juara divisi paling atas pada awal tahun 1970-an. Jejak Takamiyama diikuti oleh Konishiki yang berhasil memenangkan divisi paling atas dalam 3 kali turnamen. Konishiki merupakan orang asing pertama yang berhasil mencapai peringkat Ozeki. Pada tahun 1993, Akebono adalah orang asing pertama dalam sejarah sumo yang berhasil menjadi Yokuzuna.

Asashoryu, seorang pesumo yokozuna
Orang asing kedua yang berhasil menjadi yokozuna pada akhir tahun 1990-an adalah orang Samoa kelahiran Hawaii bernama Musashimaru. Pada saat ini, gelar yokozuna dipegang Asashoryu yang kelahiran Mongolia. Asashoryu merupakan pimpinan kelompok kecil pegulat sumo asal Mongolia yang berhasil masuk peringkat sekitori. Pegulat asing dari negara-negara Eropa Timur juga banyak yang sukses sebagai pegulat sumo peringkat atas. Pada tahun 2005, Kotoshu dari Bulgaria berhasil menjadi pegulat sumo pertama dari Eropa Timur yang berhasil menjadi ozeki.
Pegulat sumo peringkat atas mengadakan pertandingan eksebisi di luar negeri setiap dua tahun sekali. Pada bulan Oktober 2005 dilakukan pertandingan eksebisi di Las Vegas. Pertandingan eksebisi umumnya dimaksudkan sebagai pertunjukan dan promosi olahraga sumo.
Pegulat sumo profesional harus berjenis kelamin laki-laki berdasarkan tradisi turun temurun sejak berabad-abad yang lalu. Peraturan asosiasi sumo yang sering menjadi kontroversi adalah peraturan yang tidak mengizinkan wanita naik ke atas dohyō karena dikuatirkan bisa mengotori dohyō yang dianggap suci. Berdasarkan peraturan ini, Fusae Ota sewaktu menjadi Gubernur Prefektur Osaka tidak dibolehkan naik ke atas dohyō karena ia seorang wanita. Hadiah dari Gubernur Osaka untuk pemenang turnamen sumo di Osaka diserahkan oleh pria yang diutus dari kantor gubernur.

Turnamen sumo profesional

Arena sumo Ryogoku di Tokyo sewaktu turnamen bulan Mei 2001
Peringkat pegulat sumo profesional ditentukan oleh enam turnamen Grand Sumo (hanbasho) yang diselenggarakan 6 kali dalam setahun. Turnamen bulan Januari, Mei dan September dilakukan di Arena Sumo (Kokugikan) di Ryogoku Tokyo, turnamen bulan Maret di Osaka, sedangkan turnamen bulan Juli di Nagoya dan turnamen bulan November di Fukuoka.
Setiap turnamen selalu dimulai pada hari Minggu yang berlangsung selama 15 hari dan ditutup juga pada hari Minggu. Pengecualian jadwal turnamen pernah terjadi ketika Kaisar Hirohito wafat pada hari Sabtu, 7 Januari 1989, satu hari sebelum dimulainya turnamen bulan Januari. Turnamen kemudian dijadwal ulang, dimulai dan berakhir pada hari Senin.
Pegulat yang menempati peringkat sekitori harus bertanding satu kali dalam satu hari, sedangkan pegulat berperingkat lebih rendah bertanding sebanyak 7 kali (1 pertandingan setiap 2 hari).
Pada hari-hari pelaksanaan turnamen, jadwal acara dibuat sedemikian rupa sehingga pertandingan antara pegulat sumo peringkat atas selalu merupakan puncak acara sekaligus pertandingan penutup pada hari itu. Pertandingan dimulai di pagi hari bagi pegulat sumo peringkat paling bawah (Jonokuchi) dan diakhiri sekitar jam 18:00 sore dengan pertarungan antara Yokozuna atau Ozeki (jika Yokozune tidak hadir). Pegulat yang memenangkan pertandingan paling banyak selama 15 hari menjadi juara turnamen. Pertandingan tambahan diadakan antar dua orang pegulat yang mempunyai jumlah kemenangan yang berimbang dan pemenang pertandingan menjadi juara turnamen.
Pegulat sumo (rikishi) berperingkat Makuuchi tiba di gelanggang sumo pada siang hari dan memasuki ruang ganti. Ruang ganti dibagi menjadi ruang ganti kubu Timur dan ruang ganti kubu Barat. Ruang ganti dibuat terpisah agar pegulat tidak saling bertemu muka sebelum pertandingan. Pegulat lalu membuka baju dan menggantinya dengan semacam celemek dari kain sutra yang disebut kesho mawashi dengan hiasan bordiran indah. Pegulat harus mengenakan kesho mawashi sewaktu mengikuti upacara memasuki ring yang disebut dohyōiri. Prosesi yang diikuti para pegulat berlangsung dari ruang ganti masing-masing kubu menuju ke ring. Pada hari-hari penyelenggaraan turnamen, upacara dohyōiri dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali untuk pegulat kelas Juryo dan 2 kali untuk pegulat kelas Makuuchi. Pada upacara dohyōiri, nama-nama pegulat diumumkan satu-persatu ke hadapan penonton, dimulai dari pegulat berperingkat paling rendah hingga pegulat berperingkat paling tinggi. Setelah pegulat dengan peringkat tertinggi diumumkan, para pegulat membentuk lingkaran mengelilingi wasit untuk mengikuti ritual dan berakhir dengan kembalinya para pegulat ke ruang ganti masing-masing. Yokozuna mempunyai ritual dohyōiri tersendiri yang diadakan secara terpisah dari pegulat kelas yang lebih rendah.

Bendera berwarna-warni pada turnamen sumo
Pegulat yang sudah sampai di ruang ganti menanggalkan kesho mawashi untuk menggantinya dengan mawashi sambil menunggu saat bertanding. Pegulat memasuki arena sebelum waktu pertandingan yang dijadwalkan dan harus duduk di pinggir ring menanti giliran bertanding sejak dua pertandingan sebelumnya masih berlangsung. Pada saat giliran bertanding tiba, yobidashi memanggil nama kedua pegulat yang akan bertarung. Pertandingan dipimpin oleh wasit yang disebut gyoji. Pada saat berada di atas dohyō, pegulat mempertontonkan serangkaian gerakan ritual berupa hentakan kaki dan tepukan tangan yang dilakukan sambil menghadap ke penonton. Pegulat juga harus mencuci mulut dengan air yang disebut chikara mizu (air kuat). Sejumlah garam kemudian dilemparkan kedua pegulat ke dalam dohyō sebagai simbol penolak bala dan agar tidak terjadi cedera sewaktu bertanding. Setelah itu, kedua pegulat melakukan ritual singkat berupa saling berhadapan dan mengambil posisi seperti setengah mau berjongkok (posisi tachiai) untuk "mengukur" kekuatan lawan. Pada kesempatan pertama "mengukur" kekuatan lawan, kedua pegulat tidak perlu mengambil posisi tachiai tapi bisa dengan saling melototkan mata sebelum kembali ke sudut masing-masing. Ritual mengukur kekuatan lawan bisa berlangsung berkali-kali (sekitar 4 kali atau lebih pada pegulat kelas atas). Wasit (gyoji) lalu menyatakan ritual saling mengukur kekuatan lawan harus diakhiri dan pertarungan harus segera dimulai. Waktu yang dibutuhkan masing-masing pegulat untuk melakukan ritual "menakut-nakuti lawan" sambil mempersiapkan diri sendiri secara mental adalah sekitar 4 menit, tapi pegulat peringkat rendah biasanya langsung diminta untuk segera bertanding.
Pada kesempatan mengukur kekuatan lawan (tachiai), kedua pegulat harus maju secara bersamaan. Wasit (gyoji) bisa meminta kedua pengulat untuk mengulangi tachiai jika prosedur belum dianggap benar. Pada saat pertandingan berakhir, wasit mengacungkan gunbai (kipas perang) ke arah pegulat yang menang. Kedua pegulat harus kembali pada posisi awal untuk saling membungkuk sebelum pertandingan dinyatakan selesai. Jika pertandingan diselenggarakan atas bantuan sponsor, pegulat yang menang biasanya menerima hadiah uang dalam amplop yang diserahkan oleh wasit. Wasit mempunyai kewajiban untuk segera mengumumkan sang pemenang walaupun pertandingan mungkin berakhir seri. Pertandingan sumo hampir tidak pernah berakhir dengan hasil seri. Pada semua pertandingan sumo diperlukan 5 orang juri (shimpan) yang berada di sekeliling ring. Juri dapat saja mempertanyakan keputusan wasit. Jika juri meragukan keputusan yang diambil wasit, juri dan wasit bertemu di tengah ring untuk mengadakan perundingan yang disebut mono ii (secara harafiah berarti "omong-omong") untuk menentukan pegulat yang menang. Hasil perundingan dapat berupa penangguhan atau pembatalan keputusan wasit dan bahkan perintah untuk melakukan pertandingan ulang yang disebut torinaoshi.
Berbeda dengan ritual yang dilakukan kedua pegulat untuk "mengukur" kekuatan lawan yang memakan waktu lama, pertarungan antara kedua pegulat berlangsung sangat singkat dan biasanya tidak lebih dari satu menit atau bahkan hanya berlangsung beberapa detik. Jarang sekali ada pertarungan yang bisa berlangsung bermenit-menit karena wasit biasanya akan memisahkan kedua pegulat untuk beristirahat minum yang disebut mizuiri. Kedua pegulat setelah beristirahat sejenak akan kembali ke posisi terakhir sebelum wasit datang memisahkan. Wasit berkewajiban untuk membetulkan posisi akhir kedua pegulat jika posisi masih dianggap belum benar. Jika pertandingan masih belum bisa menentukan pihak yang menang sedangkan pertarungan sudah berlangsung bermenit-menit, wasit akan memisahkan lagi kedua pegulat untuk istirahat minum tahap kedua. Setelah istirahat sejenak, kedua pegulat akan memulai lagi pertarungan dari awal.
Hari terakhir turnamen disebut senshuraku (arti harfiah: "kegembiraan 1.000 musim gugur") sebagai bentuk suka cita atas keberhasilan pemenang dalam turnamen. Nama yang gemerlap untuk hari puncak turnamen berasal dari kata yang digunakan penulis drama Zeami Motokiyo. Pegulat yang memenangkan kejuaraan divisi atas (makuuchi) mendapat hadiah Piala Kaisar. Selain itu, juara juga menerima berbagai hadiah dari para sponsor. Hadiah yang diberikan umumnya berupa barang-barang seni dan makanan dalam jumlah banyak, misalnya piala ukuran besar, piring berhias, berkarung-karung beras, daging sapi yang mahal, ikan yang berukuran sangat besar, atau jamur shiitake dalam jumlah banyak.
Dalam jangka waktu 15 hari, peringkat pegulat sumo bisa naik atau bisa turun yang ditentukan menurut hasil turnamen. Pegulat yang memiliki kachikoshi berarti pegulat lebih banyak menang daripada kalah, sedangkan makekoshi berarti pegulat lebih banyak kalah daripada menang. Pada divisi Makuuchi, kachikoshi berarti skor 8 kali menang (bisa juga lebih) dan 7 kali kalah, sedangkan makekoshi berarti skor 7 kali kalah (bisa juga lebih) dan 8 kali menang. Pegulat yang berhasil memperoleh kachikoshi dinaikkan peringkatnya jauh ke atas kalau memiliki skor kachikoshi yang bagus, sebaliknya pegulat dengan makekoshi sudah pasti turun peringkat. Pegulat dikatakan berada dalam peringkat sanyaku kalau skor kachikoshi yang dimilikinya masih belum cukup untuk naik tingkat. Pegulat yang berada di divisi atas harus berhasil menang 9, 10 atau 11 kali dari 15 kali pertandingan agar peringkatnya bisa naik, sedangkan kenaikan peringkat Ozeki and Yokozuna memiliki peraturan sendiri.
Pegulat divisi atas yang belum menyandang gelar Ozeki atau Yokozuna tapi berhasil menyelesaikan turnamen dengan kachikoshi juga dianggap berhak mendapat tiga penghargaan (sanshō) yang terdiri dari penghargaan untuk keterampilan teknik (ginōshō), penghargaan untuk semangat bertarung (kantōshō) dan penghargaan (shukunshō) atas prestasi mengalahkanYokozuna dan Ōzeki.

Kehidupan pegulat sumo profesional

Sepanjang perjalanan kariernya, pegulat sumo profesional terikat dengan serangkaian peraturan yang rumit. Asosiasi sumo mengatur segala segi kehidupan pribadi para pegulat terutama yang berkaitan dengan kehidupan pegulat di dalam suatu komunitas.
Penampilan pegulat sumo dengan gaya rambut klimis dan baju tradisional Jepang membuat pegulat sumo bisa mudah dikenali bila tampil di hadapan publik. Pada saat diangkat menjadi pegulat sumo, rambut pegulat sumo harus dipanjangkan agar bisa ditata seperti model rambut samurai zaman Edo yang disebut chonmage (rambut disanggul pada bagian atas kepala).
Pakaian dan aksesori yang dikenakan juga bergantung pada peringkat sang pegulat. Pegulat kelas Jonidan dan kelas di bawahnya hanya boleh mengenakan yukata sepanjang tahun termasuk di musim dingin. Sandal yang digunakan juga harus sandal dari kayu yang disebut geta. Pegulat divisi Makushita dan Sandanme boleh mengenakan mantel pendek untuk melapis yukata dan boleh mengenakan sandal bagus yang disebut zori. Pegulat yang sudah termasuk kelas sekitori diizinkan untuk mengenakan mantel sutera sesuai dengan selera dan model rambut juga sudah makin bergaya dengan sanggul yang disebut o-ichō.
Pegulat sumo menjalani kehidupan sehari-hari di pusat latihan dengan latihan yang keras. Pegulat junior harus bangun paling awal sekitar jam 05:00 pagi untuk berlatih, sedangkan pegulat kelas sekitori boleh bangun sekitar jam 07:00 pagi. Pada saat pegulat kelas sekitori sedang berlatih, pegulat junior harus melakukan banyak pekerjaan seperti membersihkan rumah, memasak makan siang, menyiapkan air mandi, sampai menyediakan handuk bagi pegulat kelas sekitori yang mau mandi. Kesempatan mandi juga dibuat bergilir dengan kesempatan pertama mandi berendam diberikan untuk pegulat yang paling senior, diikuti pegulat kelas lebih rendah sampai pegulat paling junior yang mendapat giliran mandi berendam paling akhir. Begitu pula halnya dalam soal makan, pegulat senior selalu mendapat giliran makan lebih dulu.
Pegulat sumo biasanya tidak dibolehkan untuk sarapan pagi dan diharapkan untuk tidur siang setelah makan banyak. Pada umumnya, lauk yang disiapkan untuk pegulat sumo berupa "sup tradisional sumo" (chankonabe) berisi berbagai macam ikan, daging, dan sayur-sayuran yang dimasak di dalam panci besar (nabe). Chankonabe dimakan bersama nasi sampai sekenyang-kenyangnya agar pegulat sumo bisa cepat menjadi gemuk. Bir juga merupakan minuman yang dianjurkan bagi pegulat sumo. Pola makan tinggi kalori tanpa sarapan pagi membuat berat badan pegulat sumo tetap gemuk atau kalau bisa makin bertambah gemuk lagi supaya bisa menang dalam pertandingan.
Di petang hari, pegulat junior masih harus melakukan pekerjaan bersih-bersih dan pekerjaan lainnya sementara pegulat kelas sekitori sudah boleh bersantai, termasuk menghadiri acara-acara seperti acara temu penggemar. Pegulat yang masih muda seringkali masih harus pergi ke sekolah, walaupun kurikulum yang diikuti biasanya berbeda dengan anak sekolah biasa. Di malam hari, pegulat kelas sekitori boleh berjalan-jalan dengan para sponsor sementara pegulat junior harus tinggal di pusat latihan. Pegulat junior yang sudah ditunjuk sebagai kacung (tsukebito) oleh pegulat senior sering mendapat kesempatan menemani pegulat senior untuk berjalan-jalan. Pegulat senior boleh mengangkat kacung sebanyak mungkin dan pegulat junior menganggap pekerjaan sebagai kacung sebagai suatu kehormatan. Pegulat kelas sekitori hanya boleh membawa kacungnya yang paling senior ketika berjalan-jalan di luar.
Kehidupan pegulat Sumo dibagi dalam dua golongan besar: pegulat junior yang melayani dan pegulat senior yang dilayani. Pegulat kelas sekitori diberi kamar sendiri di pusat latihan dan jika sudah menikah boleh tinggal di apartemen sendiri sedangkan pegulat junior hanya dibolehkan tidur di asrama. Perlakukan pegulat senior terhadap pegulat sumo yang baru direkrut kabarnya sangat kejam sehingga banyak pegulat junior tidak tahan dan memutuskan untuk mengundurkan diri.
Pola hidup sumo bisa berakibat berbahaya bagi kesehatan pegulat sumo di kemudian hari. Pegulat sumo hanya mempunyai harapan hidup sampai sekitar umur 65 tahun (5-10 tahun lebih pendek dibandingkan rata-rata harapan hidup laki-laki Jepang). Pembela olahraga sumo mengatakan pegulat sumo memang makan lebih banyak dibandingkan orang biasa, tapi justru lebih sehat dibandingkan kebanyakan orang.

Gaji dan penghasilan

Berdasarkan data bulan Maret 2001, gaji bulanan pegulat kelas sekitori dalam mata uang Yen:
Pegulat sumo kelas di bawahnya tidak menerima gaji dan hanya menerima uang saku yang jumlahnya kecil karena masih dianggap sebagai pegulat magang.
Selain gaji, pegulat sekitori juga menerima bonus tambahan mochikyukin yang diterima sebanyak 6 kali dalam setahun setiap mengikuti turnamen. Jumlah bonus mochikyukin bergantung pada prestasi kumulatif pegulat. Bonus mochikyukin terus bertambah besar setiap kali pegulat sumo mencetak kachikoshi. Semakin besar skor kachikoshi yang dicetak seorang pegulat makin besar pula kenaikan bonus yang diterima. Kenaikan bonus secara istimewa juga diberikan untuk pemenang kejuaraan Makuuchi, dengan bonus ekstra besar bagi juara yang memenangkan kejuaraan tanpa sekalipun kalah atau meraih penghargaan bintang emas (kinboshi) untuk Maegashira yang berhasil mengalahkan Yokozuna.
Pegulat sumo kelas sanyaku juga menerima bonus tambahan pada setiap turnamen berdasarkan peringkatnya, tapi jumlahnya relatif kecil. Yokozuna menerima bonus tambahan setiap 2 kali turnamen yang dimaksudkan untuk membeli tali tambang baru yang dililitkan di pinggang pada saat upacara.
Pemenang setiap kejuaraan divisi menerima hadiah uang yang jumlahnya mulai 100 ribu yen untuk kemenangan di divisi Jonokuchi hingga 10 juta yen untuk kemenangan di divisi Makuuchi. Pegulat di divisi atas yang dinilai berprestasi luar biasa menurut dewan berhak mendapat 3 hadiah istimewa (sansho) yang masing-masing bernilai 2 juta yen.
Pertandingan divisi atas biasanya didukung perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor. Pegulat sumo yang menjadi pemenang biasanya menerima uang tunai bebas pajak sekitar 30.000 yen dari masing-masing sponsor. Hadiah dari perusahaan yang menjadi sponsor disebut kenshokin. Perusahaan yang mau menjadi sponsor pada pertarungan antara Yokozuna dan Ozeki biasanya berjumlah sangat banyak, sedangkan pertandingan pegulat di bawahnya kadang-kadang tidak didukung sponsor sama sekali. Kadang-kadang ada juga perusahaan yang mau menjadi sponsor pertandingan antar pegulat sumo kelas bawah kalau ada pegulat sumo kelas bawah yang digemari masyarakat. Pegulat yang menang secara otomatis karena lawan tidak muncul fusensho sama sekali tidak akan mendapat hadiah.
Turnamen sumo sering dituduh penuh dengan kecurangan dan kemenangan yang sudah diatur sebelumnya (yaocho). Kecurigaan ini disebabkan hadiah dalam jumlah besar yang berpindah tangan sesuai dengan peringkat pegulat sumo. Ada penelitian yang dilakukan tahun 2000 yang mengambil objek kalangan pegulat sumo sebagai sebuah sistem tertutup untuk meneliti korupsi. Menurut hasil penelitian, 70% pegulat sumo yang sudah memiliki skor 7-7 sebelum hari terakhir turnamen akan menang di hari terakhir turnamen.

Barang kenang-kenangan

Barang kenang-kenangan (memorabilia) khas dan paling mahal dalam olah raga sumo adalah cap telapak tangan (tegata) pegulat sumo yang dibuat dengan tinta merah atau tinta hitam dan dibubuhi tanda tangan nama pegulat dengan gaya kaligrafi. Duplikat dari tegata yang merupakan hasil cetakan mesin dijual dengan harga terjangkau sebagai cenderamata. Tidak semua pegulat sumo boleh membuat tegata, melainkan hanya pegulat sumo kelas Juryo dan Makuuchi.
Penonton sumo yang membeli tiket barisan paling depan yang mahal juga mendapat paket kenang-kenangan dari penyelenggara turnamen. Piring dan gelas dengan tema pegulat sumo juga menjadi cenderamata yang laku dijual. Daftar peringkat pegulat sumo pengikut turnamen yang disebut banzuke juga bisa menjadi benda kenang-kenangan karena ditulis dengan gaya kaligrafi yang indah.

Pegulat sumo amatir

Turnamen amatir sering diselenggarakan di Jepang untuk pegulat sumo amatir dari sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Pertandingan pada tingkat amatir tidak menggunakan segala macam ritual seperti pertandingan sumo profesional. Pegulat sumo amatir yang ingin menjadi pegulat sumo profesional diharuskan berusia muda (23 tahun ke bawah). Pegulat sumo amatir yang menjadi juara antar perguruan tinggi mendapat perlakuan khusus sewaktu memasuki jenjang sumo profesional dalam bentuk langsung dimasukkan ke dalam peringkat Makushita (nomor tiga dari bawah). Peringkat khusus untuk juara sumo antar perguruan tinggi disebut Makushita Tsukedashi yang merupakan peringkat yang berada di antara peringkat Makushita 15 dan 16. Sebagian besar pegulat sumo kelas Makuuchi memasuki dunia sumo profesional dari juara turnamen antar perguruan tinggi.
Sumo bukan merupakan olahraga yang dipertandingkan di dalam Olimpiade. International Sumo Federation sedang berusaha memasyarakatkan sumo ke seluruh dunia dengan mengadakan turnamen sumo amatir dengan pembagian kelas menurut berat badan.
Readmore →

Rabu, 09 Oktober 2013



Bangkit dari puing-puing bom atom Amerika pada Agustus 1945, Jepang adalah negara yang melesat maju, menyangkal anggapan bahwa negara itu akan lumpuh dan tenggelam pada keterpurukan. Pariwisata Jepang juga ikut maju dan menjadi salah satu hal menarik di Jepang.

Siapa yang tak mengenal Jepang sekarang? Ia  menjadi kekuatan baru dunia di bidang tekhnologi. Bukan itu saja, Jepang juga merupakan negara eksotis dengan berbagai potensi wisata yang memanjakan mata. Pariwisata Jepang menjadi salah satu faktor pendukung kemajuan negara ini.

Dunia pariwisata depang adalah bagian yang digarap dengan serius oleh pemerintah setempat sehingga menjadi sumber devisa negara yang luar biasa. Dan, Tokyo sebagai kota besar pertama Jepang, menjadi primadona baru pariwisata dunia. Tempat pariwisata Jepang pun mulai banyak dikunjungi oleh masyarakat dunia.

Berikut ini adalah beberapa tempat pariwisata Jepang yang bisa dijadikan pilihan ketika waktu libur keluarga tiba:


1. ASAKUSA KANNON TEMPLE
Assakusa Kannon Temple merupakan kuil tertua di Yokyo yang dibangun sebagai tempat bernaung patung Kannon, Dewi yang murah hati dalam kepercayaan Budha. Menurut legenda setempat, patung itu ditemukan oleh nelayan yang sedang melaut, dan tiba-tiba patung itu tersangkut di jaringnya.

Kuil Asakusa  adalah lokasi pariwisata Jepang yang cukup favorit dikunjungi turis mancanegara maupun lokal. Ada dua gerbang yang harus di lalui sebelum tiba di altar utama yang terbuat dari emas. dan di dalamnya tersimpan patung Kannon, yaitu:

  • Kaminarimon, Gerbang Dewa Petir. Adalah pintu masuk utama kuil. Terdapat lentera merah besar, dan dipercaya sebagai penanda yang memisahkan kehidupan fana dan ke-Tuhanan.
  • Askusafountain, lebih kecil dari gerbang Dewa Petir dan berfungsi sebagain akses menuju altar utama. Di sini, para pengunjung melakukan ritual mencuci tangan dan mulut sebagai bentuk penyucian jasmani sebelum memasuki kuil.


2. KASAI RINKAN SUIZOKUEN


Kasai Rinkan Suizokuen adalah salah satu akuarium besar yang terdapat di kota Tokyo yang dikelola langsung oleh pemerintah. Pariwisata Jepang yang satu ini dikenal juga dengan nama Tokyo Sea Life Park. Bangunan megah yang jika dipandang dari luar terlihat seperti kubah kaca ini pertama kali dibangun pada tahun 1989, dan terus mengalami penyempurnaan.




Konsep Tokyo Sea Life Park mengingatkan kita pada wahana Sea World di Ancol, sebuah wisata laut yang memungkinkan kita menikmati ikan-ikan laut berenang bebas di depan mata. Bedanya, Tokyo Sea Life Park berbentuk lingkaran seperti donat. Sensasi keindahan Tokyo Sea Life Park bukan saja pada design keindahan manusia, tetapi juga alam. Dari taman ini, pengunjung juga bisa menikmati sunset.

Tokyo Sea Life Park terdiri dari dua bagian bangunan, gedung utama dan bagian air tawar. Bermacam-macam jenis ikan, mulai dari ikan perairan dangkal hingga ikan laut dalam, bahkan ikan tuna dan hiu bisa ditemukan di sini. Daya tarik pariwisata Jepang ini dilengkapi dengan bagian landai menyerupai pantai yang memungkinkan pengunjung menyaksikan langsung keindahan laut dari permukaannya. Juga dilengkapi dua karang yang di huni aneka burung pantai.

Wisatawan yang ingin menikmati pesonanya hanya cukup berjalan kaki sekitar lima menit dari stasiun Kasai Rinkai Koen. Stasiun ini berjarak 15 menit perjalanan dari Stasiun Tokyo dengan Keiyo Line.


3. HARAJUKU STREET

Harajuku adalah salah satu jalan di Tokyo yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya anak muda, dan mengingatkan kita pada objek wisata Malioboro di Yogyakarta. Pesona utama Harajuku terletak pada sekelompok anak muda yang berdandan aneh, bergaya menyerupai tokoh anime (komik), atau lebih dikenal dengan istilah cosplay.




Cosplay bisa ditemukan pada hari minggu atau saat berlangsung even tertentu. Tepatnya di sekitar pintu masuk Meiji Shrine, di dekat jembatan penyebrangan Yoyogi Olympic Stadium.
Di luar itu, sangat sulit menemukan keunikan cosplay karna para pemuda itu mungkin sedang sibuk bekerja atau sekolah. Jadi, jika anda ingin menyaksikan pertunjukan yang hanya dimiliki pariwisata Jepang ini sebaiknya datanglah pada hari minggu.

Tidak ada lokasi pariwisat Jepang yang spesifik di Harajuku, karena pesona Harajuku terletak di keramaian pengunjungnya yang didominasi anak muda, dan menampilkan bermacam-macam talenta. Kalaupun ada, objek wisata yang bisa dirujuk adalah:

A. Meiji Shrine
Sebuah kuil tua yang terletak di belakang stasiun Harajuku, merupakan peninggalan sejarah dari zaman Kaisar Meiji. Saat ini, kuil tersebut masih digunakan untuk peribadatan dan upacara pernikahan. Nilai sejarah yang terkandung pada tempat ini menjadi daya tarik tersendiri.



B. Takeshita Dori
Sederetan toko penjual pakaian, pernak-pernik, kosmetik, makanan, dan laim-lain. Tempat ini paling ramai dikunjungi. Bahkan di akhir pekan, pengunjung harus berdesak-desakan. Anda bisa memuaskan hasrat berbelanja di tempat ini.



C. Meiji Dori
Pusat belanja di Harajuku. Dibandingkan Takeshita Dori, toko-toko di sini lebih luas dan dilengkapi fasilitas yang nyaman. Letaknya di ujung perempatan Omotesando. Meiji Dori menjadi kunjungan utama para Shpaholic.





D. Omotesando
Para shopaholic yang fanatik branded mungkin kurang terpuaskan dengan Meiji Dori, karena itu mereka bisa beralih ke Omotesando. Di tempat ini anda akan bisa menemukan barang-barang bermerk, seperti Louis Vitton, Chanel, Prada, dan sebagainya.






4. TOKYO DISNEYLAND

  

Siapa yang tidak mengenal Disneyland . Tokyo Disneyland terletak di kota Urayasu, Chiba, sebenarnya sudah berada di luar kota Tokyo. Tempat ini ramai dikunjungi wisatawan lokal sepanjang tahun, baik dewasa maupun anak-anak. Beberapa wahana bisa ditemukan di sini:

  • World Bazzar, tempat toko-oko dan restoran berada.
  • Adventureland, are petualangan dengan Pirates of the Caribbean dan Jungle Curise sebagai atraksi populer.
  • Westernland, dengan sensasi perjalanan kereta yang mendebarkan menyusuri tambang-tambang tua di dunia para koboi.
  • Fantasyland, dengan taman bersimbol Cinderella Castle, dengan daya tarik perjalanan melintasi Gothik dan dihuni Haunted Mansion.
  • Toontown, dengan sensasi kota Disney seperti rumah Minnie, Dale's Tree, Goofy's Bounce House, dll.
  • Tomorrowland, dengan sensasi petualangan ruang angkasa.


Untuk mencapai Tokyo Disneyland, anda bisa mengambil jalur kereta api JR Keiyo dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Maihama.

Naaahh, selamat menikmati keindahan kota Tokyo beserta tempat pariwisata Jepang lainnya. Masih banyak tempat wisata lainnya yang dapat anda kunjungi di sana, dan di Jepang pada umumnya.
Readmore →